Kehidupan anak-anak kecil itu riang dan diisi dengan bermain. Tapi bagi Melati dunia hanya gelap. Hitam. Lenggang. Dia buta dan tuli sejak Brisbee menghantam dahinya saat berumur tiga tahun ketika berlibur ke pantai. Dunia pun sempurna terputus baginya.

Selama tiga tahun, Bunda dan Tuan HK menempuh banyak cara untuk menyembuhkan Melati. Namun hasilnya sia-sia bahkan Melati dianggap gila oleh tim psikiater dan dokter. Hingga akhirnya Bunda memohon pada Karang untuk menolong Melati. Pemuda itu pemabuk, tidak sopan, dan kasar. Berbeda jauh dibandingkancerita yang didengarnya: Karang bagai malaikat di mata anak-anak, pembuat keajaiban. Sebuah harapan kesembuhan Melati yang menjadi semangat Bunda. (hal. 86)

Karang yang mengutuk dan menyalahkan dirinya atas kejadian masa lalunya itu akhirnya setuju membantu Melati. Ia yakin meski Melati memiliki keterbatasan fisik, tapi bukan berarti ia memiliki keterbatasan otaknya. Sebenarnya Tuan HK tidak setuju. Namun, Bunda memohon untuk memberikan waktu seminggu untuk Karang.

Hari-hari bersama Karang sangat menyakitkan bagi Melati. Karang sering mencengkraman tangan Melati, menyeret paksa, dan membanting tubuhnya karena Melati tidak menuruti perintah memakai sendok saat makan. Hari ketiga Melati mulai melawan Karang. Tapi hari selanjutnya, Melati jatuh sakit karena sudah empat hari tidak diperbolehkan makan kalau tidak memakai sendok. Hari keenam, Keributan terjadi. Tuan HK mengusir Karang karena mengetahui Karang pemabok dan kebenaran bahwa tiga tahun lalu Karang dituduh harus bertanggung jawab atas kasus belasan anak mati tenggelam di laut. (hal. 169)

Keajaibandatang setelah Tuan HK pergi ke Frankurt dan Karang hampir meninggalkan rumah itu. Melati memakan makanannya dengan sendok. Bunda pun mengizinkan Karang melanjutkan pembelajaran selama Tuan HK pergi. Seminggu lebih dua hari Melati bisa duduk di kursi setelah dua hari tidak makan. Ini bukan pembelajaran, hanya proses membiasakan. Karang belum menemukan cara agarMelati tahu tentang dunia. (hal. 222)

Novel Moga Bunda disayang Allah ini mengunakan diksi-diksi khas penulis, memiliki banyak pelajaran hidup yang dapat dipetik, di antara tentang makna bersyukur. Yang patut disayangkan adalah cover novel cetakan keduapuluh ini tidak ada kaitanyadengan cerita dan sedikit kesalahan EyD mengenai tanda hubung. Secara keseluruhan novel ini bagus untuk dibaca semua kalangan.

_______________________

Judul Buku : Moga Bunda Disayang Allah

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Republika

Tahun Terbit : Cetakan ke-20, Febuari 2014

ISBN : 978-602-8997-65-2

Tebal : 306 halaman

Peresensi : Zahratul Wahdati, PBSI Universitas PGRI Semarang.

‪#‎BUKU‬ ‪#‎NOVEL‬ ‪#‎TUHAN‬ ‪#‎BUNDA‬

penasaran kan ,,,yok beli buku nya di